SEISMOLOGI
Sampai
saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan
hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh
karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan
hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan
yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara
memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang
lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat
raya.Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas
segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat
sedikit ini.
A. Ruang Lingkup Dan Sejarah
Seismologi
Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Seismologi berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau
goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu
pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos
tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi
pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana energi goncangan merambat dari
dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan
kerusakan, serta proses tumbukan antar
lempeng pada sesar bumi yang menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian,
secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa
bumi.Tetapi karena perkembangan dari pengetahuan dan
teknologi seismologi telah tumbuh menjadi sangat luas dengan bertambahnya
beberapa cabang lain, maka definisi dari Seismologi adalah ilmu yang mempelajari
gempabumi dan getaran tanah lainnya. Studi tentang gempabumi itu sendiri tetap
menjadi inti dari ilmu seismologi.Pada saat terjadi gempabumi, dari sumbernya
akan memancar gelombang elastik yang
menjalar ke segala arah melalui badan dan permukaan bumi, dan bertolak
dari sini dapat diketahui keadaan fisik di dalam bumi.
Cabang
seismologi selain yang khusus mempelajari tentang gempabumi antara lain adalah
seismologi teknik (earthquake engineering), seismologi prospecting, seismologi
nuklir, seismologi forcasting.
Seismologi sendiri merupakan cabang dari Solid earth physics yang merupakan
cabang ilmu geofisika. Sedang geofisika sendiri merupakan cabang dari geosains.
Untuk
jelasnya posisi seismologi dari anak cabang geofisika dapat dilihat pada skema
berikut:
Seismologi menjadi ilmu pengetahuan sendiri
sejak permulaan abad 20, tetapi dasar teorinya seperti teori elastisitas telah
berkembang sejak pertengahan abad 19 oleh Cauchy dan Poisson.Sedang pengamatan
gempabumi dengan akibat-akibatnya telah dimulai sejak permulaan jaman sejarah,
terutama di tempat gempabumi tersebut sering terjadi dan mengganggu kepentingan
manusia.
Alat pengamat gempa pertama dalam bentuk
yang sangat sederhana dibuat di Cina pada abad pertama yang disebut dengan
seismoscope. Sedangkan di Indonesia pengamatan gempabumi secara instrumental
dilakukan pertama kali pada tahun 1898 dengan seismograf Ewing yang
dioperasikan oleh pemerintah Belanda, kemudian pada tahun 1908 dipasang
seismograf Wichert yang sampai saat ini masih terawat dengan baik dan berada di
Stasiun Geofisika Jakarta. Alat ini menggunakan sistem pendulum dimana berat
pendulumnya sendiri sekitar satu ton.
Ada beberapa istilah yang sering di gunakan
dalam pembahasan seismologi, diantaranya:
1. Hiposenter adalah puast gempa
di dalam bumi yang biasa juga disebut titik fokus gempa.
2. Episenter adalah
proyeksi hiposentar kebidang permukaan bumi.
3. Origin time atau waktu asal adalah
waktu saat terjadadinya hiposenter.
4. Travel time atau waktu
tempuh adaah waktu yang dibutuhkan oleh gelombanng gempa untuk menjalar
dari hiposenter ke waktu pencatat treveltime di
tentukan dari waktu tiba (arival time) gelombang
seismograf di kurangi dengan original time.
5. Seismometer, seismograf dan
seismogram.Seismometer adalah alat yang digunakan untuk merespon
getaran tanah akibat gempa bumi. Seismograf adalah gabungan antara seismometer
dan alat pereka. Seismogram hasil rekaman seismograf
B. Gempabumi
Gempa bumi adalah
sebuah fenomena alam yang terjadi karena lapisan tanah dibawah permukaan tanah
bergeser secara mendadak. Ketika getaran itu sampai ke permukaan bumi kita akan
merasakan guncangan atau pergerakan tanah yang intensitasnya beragam mulai dari
getaran lunak, membuat kita limbung, bahkan hingga mengakibatkan hancurnya
bangunan kokoh. Kuat atau lemahnya getaran tergantung kekuatan sumber dan jarak titik
fokus gempanya.Seismologi tidak hanya mempelajari gempa bumi.Eksplorasi
hidrokarbon (minyak bumi dan gas) juga diawali
oleh survey seismik.Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia (bukan
gempa bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu
getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun
sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi
bawah tanah.
Setiap
tahun planet bumi digoyang oleh lebih dari 10 gempa bumi besar yang membunuh ribuan manusia, merusak bangunan dan
infra struktur serta menjadi bencana alam yang menimbulkan dampak negatif
terhadap perekonomian dan sosial pada daerah di sekitar yang diakibatkannya.
Pada masyarakat tradisional dan awam, gempabumi disebabkan oleh bermacam-macam
hal sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat.
Menurut
teori tektonik lempeng, bagian luar bumi merupakan kulit yang tersusun oleh
lempeng-lempeng tektonik yang saling bergerak.Di bagian atas disebut lapisan
litosfir merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari material yang
kaku.Lapisan ini mempunyai ketebalan sampai 80 km di daratan dan sekitar 15 km
di bawah samudra.Lapisan di bawahnya disebut astenosfir yang berbentuk padat
dan materinya dapat bergerak karena perbedaan tekanan.
Litosfir
adalah suatu lapisan kulit bumi yang kaku, lapisan ini mengapung di atas
astenosfir.Litosfir bukan merupakan satu kesatuan tetapi terpisah-pisah dalam
beberapa lempeng yang masing-masing bergerak dengan arah dan kecepatan yang
berbeda-beda.Pergerakan tersebut disebabkan oleh adanya arus konveksi yang
terjadi di dalam bumi.
Bila
dua buah lempeng bertumbukan maka pada daerah batas antara dua lempeng akan
terjadi tegangan. Salah satu lempeng akan menyusup ke bawah lempeng yang lain,
masuk ke bawah lapisan astenosfir. Pada umumnya lempeng samudra akan menyusup
ke bawah lempeng benua, hal ini disebabkan karena lempeng samudra mempunyai
densitas yang lebih besar dibandingkan dengan lempeng benua. Apabila tegangan
tersebut telah sedemikian besar sehingga melampaui kekuatan kulit bumi, maka
akan terjadi patahan pada kulit bumi tersebut di daerah terlemah. Kulit bumi
yang patah tersebut akan melepaskan energi atau tegangan sebagian atau
seluruhnya untuk kembali ke keadaan semula. Peristiwa pelepasan energi ini
disebut gempabumi.
Gempabumi terjadi di sepanjang batas atau berasosiasi
dengan batas pertemuan lempeng tektonik.
Pada kenyataannya pergerakan relatif dari lempeng berjalan sangat lambat,
hampir sama dengan kecepatan pertumbuhan
kuku manusia (0-20 cm pertahun). Hal ini menimbulkan adanya friksi pada pertemuan
lempeng, yang mengakibatkan energi terakumulasi sebelum terjadinya gempa
bumi.Kekuatan gempa bumi bervariasi dari tempat ke tempat sejalan dengan
perubahan waktu.
Batas
lempeng tektonik dapat dibedakan atas tiga bentuk utamayaitu;
1.
Konvergen
Pada
bentuk konvergen lempeng yang satu relatif bergerak menyusup di bawah lempeng
yang lain. Zona tumbukan ini diindikasikan dengan adanya palung laut (trench),
dan sering disebut juga dengan zona subduksi atau zona Wadati-Benioff.Zona
penunjaman ini menyusup sampai kedalaman 700 km dibawah permukaan bumi di
lapisan astenosfir.Bentuk konvergen berasosiasi terhadap sumber gempa dalam dan
juga gunung api.
2.
Divergen
Pada
bentuk divergen kedua lempeng saling menjauh sehingga selalu terbentuk material
baru dari dalam bumi yang menyebabkan munculnya pegunungan di dasar laut yang
disebut punggung tengah samudra (mid oceanic ridge).
3.
Sesar Mendatar
Tipe
jenis sesar mendatar kedua lempeng saling bergerak mendatar.
Bentuk yang lainnya merupakan
kombinasi dari tiga bentuk batas lempeng ini.Sketsa jenis pertemuan lempeng
tektonik dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar1: Sketsa jenis
pertemuan lempeng tektonik
Akibat pergerakan lempeng tektonik, maka di sekitar perbatasan
lempeng akan terjadi akumulasi energi yang disebabkan baik karena tekanan,
regangan ataupun gesekan. Energi yang terakumulasi ini jika melewati batas
kemampuan atau ketahanan batuan akan menyebabkan patahnya lapisan batuan
tersebut.
Jadi gempa bumi tidak lain merupakan
manifestasi dari getaran lapisan batuan yang patah yang energinya menjalar
melalui badan dan permukaan bumi berupa gelombang seismik. Energi yang dilepaskan pada saat terjadinya
patahan tersebut dapat berupa energi deformasi, energi gelombang dan lain-lain.Energi
deformasi ini dapat terlihat pada perubahan bentuk sesudah terjadinya patahan,
misalnya pergeseran. Sedang energi gelombang menjalar melalui medium elastis
yang dilewatinya dan dapat dirasakan sangat kuat di daerah terjadinya gempabumi
tersebut.
Pusat patahan didalam bumi dimana gempabumi
terjadi disebut fokus atau hiposenter, sedang proyeksi fokus yang berada di
permukaan bumi disebut episenter.Gempabumi selain terjadi pada perbatasan
lempeng juga terjadi pada patahan-patahan lokal yang pada dasarnya merupakan
akibat dari pergerakan lempeng juga.Gempabumi yang terjadi di sekitar
perbatasan lempeng biasa disebut gempa interplate, sedang yang terjadi pada
patahan lokal yang berada pada satu lempeng disebut gempa intraplate.
Karena bentuk pertemuan lempeng ada tiga
macam, dengan demikian gempa interplate juga bisa terjadi tiga macam, yaitu:
1. Gempa bumi yang terjadi di
sepanjang sistem rift dimana lempeng samudra terbentuk.
2. Gempa bumi yang terjadi di
sepanjang sistem subduksi dimana lempeng samudra menyusup di bawah lempeng
kontinen.
3. Gempa bumi yang terjadi di
sepanjang patahan transform atau sesar geser dimana pertemuan lempeng tektonik
saling menggeser secara horizontal.
Di Indonesia gempabumi interplate
banyak terjadi di laut dengan kedalaman dangkal dan yang terjadi di daratan
kedalaman fokusnya menengah sampai dalam dan bisa mencapai kedalaman 700 km.
Sedangkan gempabumi intraplate di Indonesia mempunyai kedalaman sumber gempa
relatif dangkal dan bisa terjadi di darat dan laut.
Gempabumi yang besar selalu
menimbulkan deretan gempa susulan yang biasa disebut dengan
aftershocks.Kekuatan aftershock selalu lebih kecil dari gempa utama dan waktu
berhentinya aftershock bisa mencapai mingguan sampai bulanan tergantung letak,
jenis dan besarnya magnitude gempa utama.
C. Jenis Gempabumi
Gempabumi yang merupakan
fenomena alam yang bersifat merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan
menjadi empat jenis yaitu:
1. Vulkanik
(Gunung Api)
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya
semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan
menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar
gunung api tersebut.
2. Gempabumi
Tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran
gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
3. Gempabumi
Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4. Gempabumi
Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
Berdasarkan
kekuatannya atau magnitude (M), gempabumi dapat dibedakan atas:
1.
Gempabumi
sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
2. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
3. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
4. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
5. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR.
6. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR.
7. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil
dari 1 SR.
Berdasarkan
kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas:
1. Gempabumi dalam
h > 300 Km .
2. Gempabumi menengah 80 < h <
300 Km.
3. Gempabumi dangkal h < 80 Km.
Berdasarkan tipenya Mogi membedakan gempabumi atas:
a.
|
TypeI :
|
Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa
susulan tanpa didahului oleh gempa
pendahuluan (fore shock).
|
b.
|
Type II :
|
Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan
adanya gempa pendahuluan dan selanjutnya diikuti oleh gempa susulan yang
cukup banyak.
|
c.
|
Type III:
|
Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan
jumlah gempabumi yang terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada
periode akhir dan biasanya dapat berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3
bulan. Tipe gempa ini disebut tipe swarm dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik
seperti gempa gunung Lawu pada tahun 1979.
|
D. KESIMPULAN
Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang
dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain. Seiring dengan peradaban
ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi, seperti mekanisme
terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi, perancangan alat
perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan, maupun pemanfaatan
informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan
bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan
kerak bumi (lempeng bumi).Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan
daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan
oleh lempengan yang bergerak.Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar,
andi syukur. 2012. http://bumimyearth.blogspot.co.id/2012/01/s truktur-geologi-sesar.html. (diakses 14 Juni 2016 )
Priadi, B., 2011.Sulawesi Geology. tidakdipublikasikan.
Sartono, S., Astadiredja, K.A.S., Mirwanto, H. 1991 .East
ArmSulawesi ; BanggaiMicroplate – Sunda SubductionZone Collision, IndonesianAssociation of Geologist IAGI), TheTwentieth IAGI
Annual Convention. Jakarta. Indonesia
Sulaiman,
ismail. 1976. Pendahuluan seismologi 1. Jakarta: Akademi Meteorologi dan Geofisika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar