MEKANISME TERJADINYA GEMPA BUMI
Q.S Al-A’araf : 155
Terjemahannya: “Dan Musa
memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami)
pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya
Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang
kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan
dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada
siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami
dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".
Faktor terpenting yang perlu dilakukan sebelum mengambil
kesimpulan mengenai bencana yang menimpa bangsa ini adalah memahami kejelasan
tentang istilah yang digunakan al-Qur ân. Dalam al-Qur ân ditemukan istilah
musibah, fitnah, bala’ atau 'iqâb, dan azab. Kelima istilah ini sangat penting
dipahami secara proporsional untuk mengambil kesimpulan yang objektif termasuk
pemahaman mengenai rahman rahimnya Allah terhadap hamba-hambanya. Istilah
tersebut memang sering digunakan agak rancu di dalam masyarakat, terutama pasca
gempa dan tsunami. Jika pembicaraan diarahkan untuk menyabarkan masyarakat yang
tertimpa musibah maka peristiwa tsunami diasumsikan musibah atau bala. Jika
diarahkan untuk mengingatkan kepada para pendosa dan orang-orang yang melampaui
batas maka peristiwa tsunami dan gempa diasumsikan azab.
Perlu diketahui bahwa setiap sikap Allah kepada hambanya pasti objektif dan hambalah yang subyektif dalam menilai dan menafsirkannya
Perlu diketahui bahwa setiap sikap Allah kepada hambanya pasti objektif dan hambalah yang subyektif dalam menilai dan menafsirkannya
A.
Pengertian
Gempa Bumi
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya
bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab
terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
-
Parameter
Gempabumi
·
Waktu terjadinya gempabumi
(Origin Time - OT)
·
Lokasi pusat gempabumi
(Episenter)
·
Kedalaman pusat gempabumi
(Depth)
·
Kekuatan Gempabumi
(Magnitudo)
-
Karakteristik
Gempabumi
·
Berlangsung dalam waktu yang
sangat singkat
·
Lokasi kejadian tertentu
·
Akibatnya dapat menimbulkan
bencana
·
Berpotensi terulang lagi
·
Belum dapat diprediksi
·
Tidak dapat dicegah, tetapi
akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
B.
Jenis-Jenis Gempa Bumi
Para ahli gempa mengklasifikasikan
gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng
(interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu
sendiri, sedangkan Gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng.
Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh
manusia, hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya
menyebabkan kerusakan. Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab
utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan
menurut terjadinya, yaitu:
a. Gempa bumi Vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini
terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut
hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Gempa ini dapat terjadi sebelum
dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh
manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya
gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran
gempa vulkanik.
Gambar 1. Gempa Bumi Vulkanik
b.
Gempa
bumi Tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi
ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi
yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Seperti diketahui bahwa kulit
bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan
batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu
sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus
konveksi yang terjadi di dalam bumi.
Gambar 2. Gempa Bumi Tektonik
c.
Gempa bumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada
daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan
bersifat lokal. Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi
karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam
memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan
tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah
tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun
dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat
timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
Gambar 3. Gempa Bumi Runtuhan
d.
Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet yang
ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau
batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut
jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang
jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran
ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah
terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan meteorite
50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
Gambar 4. Gempa Jatuhan
e.
Gempa Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi
yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir
atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. Suatu percobaan peledakan nuklir
bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi yang dapat tercatat oleh
seismograph seluruh permukaan bumi tergantung dengan kekuatan ledakan,
sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat menimbulkan
getaran namun efek getarannya sangat lokal.
Gambar
5. Gempa Buatan
C.
Proses
Terjadinya Gempa Bumi
Gambar
6. Proses Terjadinya Gempa
Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika
bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi) akan bergerak
menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat
bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut menyebabkan akumulasi energi
di area patahan dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area tersebut
terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng
terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi
secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan getaran partikel ke segala arah
yang disebut sebagai gelombang gempa bumi (seismic waves). Nah,
di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa terjadi.
Dalam setahun, gempa bumi dapat terjadi hingga jutaan
kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat aktif. Akan tetapi,
getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas permukaan bumi. Gempa
bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada setiap tahunnya dan
akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya. Kekuatan gempa bumi
diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai dari 1 (getaran ringan)
sampai dengan 9 (getaran merusak). Gempa terburuk dan terparah terjadi pada
akhir tahun 2004, yaitu di lautan Hindia, Banda Aceh, Indonesia.
D. Penggolongan Gempa Bumi
Gambar 7.
Pembacaan Kekuatan Gempa
Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempa
bumi dapat dibedakan atas: :
a. Gempabumi
sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi
besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi
merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi
sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi
kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR
f. Gempabumi
mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR
g. Gempabumi
ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR
Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempa bumi
digolongkan atas:
a. Gempabumi
dalam h > 300 Km
b. Gempabumi
menengah 80 < h < 300 Km
c. Gempabumi
dangkal h < 80 Km
Berdasarkan tipenya gempa bumi
dibedakan atas:
a. TypeI
: Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa susulan tanpa didahului oleh gempa
pendahuluan (fore shock).
b. Type
II : Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan adanya gempa pendahuluan
dan selanjutnya diikuti oleh gempa susulan yang cukup banyak.
c. Type
III: Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan jumlah gempabumi yang
terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir dan biasanya
dapat berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan. Tipe gempa ini disebut
tipe swarm dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik seperti gempa gunung Lawu
pada tahun 1979.
E.
Akibat
Gempa Bumi
Akibat yang ditimbulkan gempa Bumi secara garis besar dikelompokkan menjadi
dua, yang
menguntungkan yaitu : mineral mineral dalam bumi terangkat ke atas,
sehingga Indonesia banyak terdapat tambang. Namun akibat negatifnya jauh lebih
besar daripada positifnya, antara lain yaitu:
1.
Rumah rumah penduduk banyak yang rusak ataupun hancur
2.
Tanaman banyak yang rusak dan roboh
3.
Jaringan pipa air dan jaringan listrik banyak yang putus karena rusak
4.
Permukaan tanah menjadi rusak dan retak retak, karena pergeseran lapisan
tanah.
5.
Menimbulkan banyak korban harta benda atau kekayaan
6.
Menumbulkan korban jiwa, dan sebagainya
7.
Gempa bumi yang pusatnya di laut akan menyebabkan gempa tsunami yang
membahayakan kehidupan.
Gambar
7. Dampak Gempa bumi terhadap Bangunan
DAFTAR
PUSTAKA
https://dedekusn.wordpress.com/2012/04/17/serba-serbi-gempa-jenis-jenis-gempa-proses-terjadinya/
(Diakses pada tanggal 22 juni 2016)
http://www.ilmusiana.com/2015/12/proses-terjadinya-gempa-bumi.html (Diakses pada tanggal 22 juni 2016)
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Gempabumi_-_Tsunami/Gempabumi.bmkg
(Diakses pada tanggal 22 juni 2016)
http://www.gerbangilmu.com/2014/07/akibat-yang-ditimbulkan-gempabumi.html
(Diakses pada tanggal 22 juni 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar